Tugas dan Tanggung Jawab Wasit Senam | EdukasiCenter



Bagikan:


gambar ilustrasi Senam [image by www.mendetail.com], 

Wasil merupakan pengadil dalam sebuah pertandingan, semua olahraga mempunyai wasit tersendiri dan mempunyai tugas dan tanggung jawab tersendiri pula tergantung olahraga mana yang wasit tersebut bertugas. Dalam senam terdapat pula wasit, wasit ini terbagi menjadi dua yaitu wasit utama dan wasit anggota. Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut lagi mengenai tugas dan tanggung jawab wasit dalam pertandingan senam.


Wasit adalah seseorang yang memimpin suatu perlombaan. Demikan juga dengan senam, untuk melakukan penilaian yang bersifat objektif maka wasitlah yang menilainya. Wasit pada perlombaan senam, terdiri atas wasit utama/ketua dan wasit anggota. Adapun tugas dan tanggung jawab wasit dalam perlombaan senam adalah sebagai berikut.

Informasi menarik lainnya tentang gerakan-gerakan dalam senam irama, bisa teman-teman baca dibawah ini.
  • Setiap wasit harus memahami cara penilaian (code of point) yang dikeluarkan dan ditetapkan oleh FIG (Federation Internationale de Gymnastique).
  • Setiap wasit harus memiliki sertifikat wasit yang diakui oleh induk organisasi senam tingkat nasional dan internasional.
  • Setiap wasit harus bersikap adil dan tidak memihak kepada siapa pun dalam menjalankan tugas.
  • Setiap wasit harus mengikuti kursus-kursus wasit yang diselenggarakan oleh induk organisasi nasional dan internasional yang biasa diselenggarakan sebelum kejuaraan dimulai.
Baca juga informasi menarik lainnya mengenai Senam Aerobik dibawah ini:
Adapun tugas dari wasit ketua dan wasit anggota antara lain:

1. Tugas Wasit Ketua
Adapun tugas wasit ketua, antara lain sebagai berikut.
  • Bertanggung jawab sepenuhnya atas pengaturan dan kerja dari kelompok wasit tersebut.
  • Berkewajiban mengontrol wasit-wasit anggotanya untuk menilai secara objektif dan sesuai dengan peraturan.
  • Mengontrol dan memeriksa perbedaan nilai-nilai dan memanggil wasit anggota untuk konsultasi.
  • Bekerja sama dengan hakim perlombaan, ketua perlombaan, petugas papan nilai, pimpinan regu, dan bertanggung jawab atas kelancaran perlombaan pada alat tersebut.
  • Memberikan tanda mulai suatu rangkaian gerakan untuk pimpinan regu, peserta, dan para wasit anggota, dengan bendera hijau atau lampu hijau, sedangkan bendera merah atau lampu merah menandakan akhir dari rangkaian gerakan para pesenam.
Informasi menarik lainnya tentang gerakan dalam senam lantai, bisa teman-teman baca dibawah ini.
2. Tugas Wasit Anggota
Selain wasit ketua, wasit anggota pun mempunyai tugas, antara lain sebagai berikut.
  • Mencatat nilai pada papan nilai harus bertanggung jawab atas nilai yang mereka keluarkan.
  • Mengikuti instruksi dan konsultasi dari wasit ketua.
  • Dalam menjalankan tugas, wasit-wasit anggota harus memahami code of point yang dikeluarkan oleh FIG.
  • Mengajukan protes terhadap ketua perlombaan, jika mereka merasa dirugikan oleh wasit ketua.
Sumber pustaka : Praktis Belajar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan/ Eli Maryani, Jaja Suharja Husdarta; editor, Dadan Ahmad Sobardan.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Ketentuan atau Peraturan Start Dalam Renang Estafet



Bagikan:


Renang estafet [image by www.tribunnews.com], 
Dalam setiap olahraga terdapat beberapa aturan yang harus dipatuhi oleh semuah pemain atau atlit, tak terkecuali pada renang estafet. Khusus pada saat akan melakukan start atau awalan, terdapat beberapa ketentuan-ketentuan yang sudah oleh federasi olahraga renang dunia. Berikut ini akan dijelaskan beberapa aturan atau ketentuan start dalam olahraga renang estafet.

Berdasarkan ketentuan FINA bahwa aba-aba start hanya dilakukan satu kali. Jika perenang melakukan kesalahan sebelum aba-aba start dibunyikan maka perenang tidak diperkenankan ikut serta start kembali. Jika pada saat aba-aba start dibunyikan ada yang mendahuluinya, maka perenang yang mencuri start didiskualifikasi, lomba renang tetap berjalan sampai dengan selesai nomor tersebut.
Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai Renang Gaya Bebas dibawah ini
Start yang digunakan renang gaya bebas, gaya dada, dan gaya kupu-kupu, berbeda dengan start renang gaya punggung. Start dalam gaya bebas, gaya dada dan gaya kupu-kupu dimulai dengan cara meloncat (terjun) dari atas tempat start.
  • Pada aba-aba peluit panjang, para peserta melangkah naik di bagian belakang balok start dan tetap diam.
  • Pada aba-aba “awas” perenang segera mengambil sikap start di bagian depan tempat start dengan sikap sedikit membungkuk semua peserta tidak boleh bergerak.
  • Jika semua perenang sudah tidak bergerak, isyarat “ya” atau peluit dibunyikan.


Khusus dalam gaya punggung dan gaya ganti estafet start dilakukan dari dalam kolam.
  • Pada bunyi peluit panjang, para perenang segera turun ke kolam dan mengambil sikap start dengan berpegangan pada tempat start.
  • Jika seluruh peserta sudah diam tidak bergerak aba-aba “awas” dan “ya” atau peluit segera dibunyikan tanda start di mulai.
  • Ketentuan start salah yang diakibatkan oleh kesalahan petugas, maka kesalahan perenang dapat dihapus.

Sumber pustaka : Praktis Belajar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan/ Eli Maryani, Jaja Suharja Husdarta; editor, Dadan Ahmad Sobardan.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Peraturan Dalam Bermain Polo Air



Bagikan:


Gambar permainan polo air [image by www.antarasumbar.com], 
Peraturan Dalam Bermain Polo Air ~ Selain peraturan yang sudah kita bahas sebelumnya, seperti ukuran kolam polo air, ukuran gawan, jumlah pemain dan waktu permainan. Terdapat pula peraturan-peraturan lainnya yang berlaku selama permainan polo air tersebut berjalan, diantaranya gol, lemparan gawang, lemparan penjuru, lemparan bebas, lemparan wasit, serta bola keluar.

Peraturan tersebut merupakan hasil dari suatu kesepakatan, baik kesepakatan dalam lingkup nasional maupun internasional, dengan tujuan mengorganisasi pertandingan atau perlombaan. Berikut ini akan dijelaskan beberapa peraturan yang berlaku selama permainan polo air tersebut berlangsung.

1. Gol

Bola dinyatakan masuk, apabila seluruh bagian bola melewati garis gawang di antara kedua tiang gawang dan mistar gawang.

2. Lemparan Gawang

Apabila seluruh bola melewati garis gawang, kecuali di antara kedua tiang gawang, dan terakhir bola disentuh oleh seorang pemain penyerang harus dilakukan lemparan gawang. Kesalahan dalam lemparan gawang harus diulangi. Lemparan gawang dilakukan oleh penjaga gawang.

3. Lemparan Penjuru

Lemparan penjuru akan dilakukan, jika terjadi hal berikut.
  • Bola melewati garis gawang, di antara kedua garis gawang yang terakhir disentuh oleh pemain bertahan.
  • Seorang penjaga gawang pada waktu melakukan lemparan bebas atau lemparan gawang, sebelum bola itu disentuh oleh pemain-pemain lainnya mengambilnya kembali dan masuk ke dalam gawang.
  • Pemain melakukan suatu lemparan bebas, mengoperkan bola itu kepada penjaga gawang sendiri dan sebelum pemain lainnya menyentuhnya.

4. Lemparan Bebas

Lemparan bebas merupakan hukuman terhadap kesalahankesalahan biasa. Lemparan bebas dilakukan dari tempat terjadinya kesalahan. Seorang pemain yang mendapatkan lemparan bebas dapat dengan langsung mengoperkan bola kepada kawan atau dengan menggiring lebih dahulu baru mengoperkannya.


Bola dari lemparan bebas dapat langsung ditembakkan ke gawang, setelah disentuh oleh seorang pemain kawan maupun lawan dan melewati garis gawang di antara kedua tiang gawang. Kesalahan ada dua macam, yaitu kesalahan biasa dan kesalahan berat. Kesalahan biasa hukumannya lemparan bebas, sedang kesalahan berat dihukum dengan lemparan hukuman (penalti).

5. Lemparan Wasit

Berikut ketentuan mengenai lemparan yang dilakukan oleh wasit.
  • Permainan harus dihentikan jika terdapat pemain yang sakit, terjadi kecelakaan, atau jika terdapat dua orang pemain atau lebih, dari regu yang berlawanan dalam waktu yang bersamaan membuat kesalahan.
  • Bola yang dilemparkan wasit harus sedemikian rupasehingga pemain-pemain dari kedua regu itu mempunyai kesempatan yang sama untuk mencapai bola itu setelahbola tersebut menyentuh air.
  • Jika lemparan wasit itu bolanya jatuh di air dan menguntungkan salah satu regu, lemparan harus diulang.

6. Bola Keluar

Bola dinyatakan keluar lapangan permainan, jika bola melewati salah satu garis sisi lapangan. Tindakan selanjutnya adalah melakukan lemparan bebas. Lemparan bebas akan diberikan kepada pemain dari regu lawannya yang terdekat pada tempat bola itu meninggalkan lapangan permainan.
cara bermain polo air, bagaimana cara memasukkan bola di daerah lawan dalam permainan polo air, bagaimana cara bermain polo air, bagaimana cara memasukkan bola didaerah lawan dalam permainan polo air, bagaimana cara memasukan bola di daerah lawan dalam permainan polo air, bagaimana peraturan dalam melakukan permainan polo air, gambar lapangan polo air
Sumber pustaka : Praktis Belajar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan/ Eli Maryani, Jaja Suharja Husdarta; editor, Dadan Ahmad Sobardan.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Cara Bermain Polo Air



Bagikan:


Gambar permainan polo air [image by poloairindonesia.blogspot.com], 
Cara Bermain Polo Air ~ Polo air atau water polo merupakan permainan bola yang dilakukan di dalam air dengan menggunakan tangan dan kaki. Permainan ini hampir sama dengan permainan bola tangan, hanya saja permainan ini dilakukan di dalam air. Permainan polo air dimainkan oleh dua regu.

Setiap regu terdiri atas 7 orang. Tujuan utama dari permainan polo air adalah memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan. Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan dijelaskan cara bermain olahraga polo air.

Pada permulaan setiap babak, para pemain harus berada 1 meter di depan garis gawang dan jarak antarpemain. Di antara kedua gawang tidak boleh lebih dari 2 orang pemain. Pemain-pemain tersebut harus menunggu tanda dari wasit yang akan diberikan jika regu-regu telah siap. Wasit akan meniup peluit untuk memulai permainan. Bersamaan dengan itu, wasit harus melepaskan atau melemparkan bola ke arah lapangan permainan.

Jika terjadi gol, regu yang kalah akan memulai kembali permainan dan semua pemain harus mengambil posisi dalam daerah sendiri, di belakang garis tengah. Seorang pemain dari regu harus memulai kembali permainan dengan mengambil tempat di tengah-tengah lapangan permainan.

Ketika ada tanda wasit dan setelah bola dilemparkan oleh wasit, ia harus segera memulai permainan dengan melemparkan bola kepada pemain lain dari regunya yang berada di belakang garis tengah pada waktu ia menerima bola itu. Permulaan yang salah harus diulangi kembali.

Sumber pustaka : Praktis Belajar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan/ Eli Maryani, Jaja Suharja Husdarta; editor, Dadan Ahmad Sobardan.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Peraturan Dalam Permainan Polo Air



Bagikan:


Gambar permainan polo air [image by www.goal.com], 
Peraturan Permainan Polo Air ~ Polo air atau water polo merupakan permainan bola yang dilakukan di dalam air dengan menggunakan tangan dan kaki. Permainan ini hampir sama dengan permainan bola tangan, hanya saja permainan ini dilakukan di dalam air.

Setiap permainan dan olahraga mempunyai peraturan permainan. Peraturan tersebut merupakan hasil dari suatu kesepakatan, baik kesepakatan dalam lingkup nasional maupun internasional, dengan tujuan mengorganisasi pertandingan atau perlombaan. Berikut beberapa peraturan dalam permainan polo air.

1. Ukuran Kolam Polo Air
Ukuran kolam renang yang digunakan untuk permainan polo air adalah 30 × 20 meter.

2. Ukuran Gawang Polo Air
Tinggi gawang pada polo air diukur dari atas rata-rata air adalah 90 cm. Berikut ini adalah gambar dari gawang polo air.

3. Jumlah Pemain Polo Air
  • Setiap regu terdiri dari 7 orang pemain dengan 4 orang pemain cadangan.
  • Pemain tidak boleh melapisi badannya dengan minyak.
  • Setiap pemain harus memakai topi yang mempunyai nomor 1-14. Nomor 1 dan 14 (untuk penjaga gawang) dan nomor 2-13 (untuk pemain lapangan). Besarnya ukuran topi 10 cm pada bagian depan dan bagian belakang berwarna biru atau merah.
4. Waktu Permainan Polo Air
Permainan berlangsung selama 20 menit bersih yang dibagi menjadi 4 babak. Setiap babak 5 menit, dengan istirahat antar babak 2 menit. Pergantian gawang dari regu dilakukan setiap pergantian babak.

Sumber pustaka : Praktis Belajar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan/ Eli Maryani, Jaja Suharja Husdarta; editor, Dadan Ahmad Sobardan.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya: