Alat dan Fasilitas Bermain Bulu Tangkis (Badminton)



Bagikan:


Play Badminton [Image by my-much.blogspot.com],

Bulu tangkis merupakan olahraga permainan perorangan yang dilakukan di lapangan segi empat yang dipisahkan dengan sebuah jaring atau net yang dipasang di tengah lapangan. Diperlukan beberapa peralatan khusus yang digunakan untuk bermain bulu tangkis. Alat dan fasilitas yang dipergunakan dalam permainan bulu tangkis adalah sebagai berikut.


1. Raket
Raket harus berukuran panjang tidak boleh lebih dari 68 cm dan kepala raket mempunyai panjang tidak lebih dari 23 cm. Permukaan raket yang dipasang senar berukuran tidak boleh lebih dari panjang 28 cm dan lebar 22 cm.
Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai Permainan Bulu Tangkis atau Badminton dibawah ini:
2. Kok (Shuttlecock)

Kok harus mempunyai 16 lembar bulu yang ditancapkan pada dasar kok atau gabus yang dilapisi kain atau kulit, berat kok berkisar antara 73-85 grains (4,74 gram – 5,00 gram).

3. Jaring (Net)

Jaring atau net terbuat dari tali halus dan berwarna gelap, lubang-lubangnya berjarak 15-20 mm. Panjang net sesuai dengan lebar lapangan, yaitu 6,10 m dan 76 cm dan bagian atas pita putih selebar 7,5 m. Tinggi tiang net 155 cm dan bagian tengah net 1,524 m dari permukaan lantai.

4. Pakaian

Pakaian yang dimaksud adalah pakaian olahraga dengan T-shirt lengan pendek dan celana pendek. Gunakan pakaian yang paling cocok dan enak dipakai sehinggga tidak mengganggu tubuh pada waktu bermain.

Sumber pustaka : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2/Sri Wahyuni, Sutarmin, Pramono; ilustrator, Daru, Tito.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Pengertian Permainan Bulu Tangkis (Badminton)



Bagikan:


Badminton [Image by my-much.blogspot.com], 

Peraturan permainan bulu tangkis ditetapkan oleh IBF (International Badminton Federation). Induk organisasi bulu tangkis Indonesia adalah PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia) yang didirikan tahun 1951. Indonesia secara resmi menjadi anggota IBF tahun 1953.


Bulu tangkis (Badminton) adalah suatu permainan yang setiap pemainnya memerlukan bantuan sebuah raket. Sebagai pengganti bola dipergunakan sebuah kok (shuttlecock) yang dipukul secara bergantian oleh setiap regu yang sedang bertanding.

Sebelum lanjut, baca juga informasi menarik lainnya mengenai Permainan Bulu Tangkis atau Badminton dibawah ini:

Tujuan permainan bulu tangkis adalah untuk mendapatkan shuttlecock dengan cara mengembalikan atau memukul shuttlecock sedemikian rupa sehingga shuttlecock jatuh ke lantai atau lawan tidak bisa mengembalikan kok dengan baik.

Alat yang dipukul adalah shuttle cock dan alat pemukulnya berupa raket dan untuk memulai permainan dimulai dengan pukulan servis dengan arah menyilang (diagonal). Bulu tangkis dalam permainannya setiap setnya terdiri dari 21 point, dimana salah satu pemain yang mendapat nilai 21 dinyatakan pemenang pada set itu.

Bilamana pemain mendapat nilai 20 – 20 maka untuk menyelesaikan pada set itu dicari selisih 2 point dan hitungannya dengan sistem rally point, keadaan tersebut disebut deuce. Permainan bulu tangkis dapat dimainkan dengan tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran.

Untuk menjadi pemain yang berkualitas seorang pemain harus bisa memadukan kombinasi teknik pukulan, gerak kaki, fisik yang baik serta emosional yang terkendali serta kematangan juara.

Sumber pustaka :
  • Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2/Sri Wahyuni, Sutarmin, Pramono; ilustrator, Daru, Tito.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.
  • Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan/Sodikin Chandra, Achmad Esnoe Sanoesi; editor, Ema Kurnianingsih.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Koordinasi Gerakan Lengan Dalam Renang Gaya Punggung (Backstroke)



Bagikan:


Renang gaya punggung (backstroke) [image by www.berenang.id], 
Koordinasi Gerakan Lengan Dalam Renang Gaya Punggung (Backstroke) ~ Dalam olahraga renang terdapat beberapa gaya yang biasa dipertandingkan dalam olahraga renang, salah satunya yaitu gaya punggung. Gaya punggung mulai dikenal sejak sekitar 1912. Posisi tubuh pada renang gaya punggung sangat menguntungkan, karena muka menghadap ke atas sehingga memudahkan untuk mengambil napas.

Berikut beberapa koordinasi gerak renang gaya punggung. Teknik gerakan lengan pada gaya punggung adalah sebagai berikut.
  1. Gerakan tangan dimulai dari garis tengah badan yang diperkirakan berada di atas kepala.
  2. Cara tarikan di bawah permukaan air, yaitu setelah kelingking masuk ke permukaan air, telapak tangan menghadap keluar. Ketika telapak tangan melakukan gerakan menarik, siku membentuk sudut hampir sejajar dengan tubuh. Lakukan gerakan dorongan tangan yang berakhir di samping paha.


Sumber pustaka : Praktis Belajar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan/ Eli Maryani, Jaja Suharja Husdarta; editor, Dadan Ahmad Sobardan.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Postingan Terkait:

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Koordinasi Gerakan Kaki Dalam Renang Gaya Punggung (Backstroke)



Bagikan:


Gerakan kaki renang gaya punggung [image by www.berenang.id], 
Koordinasi Gerakan Kaki Dalam Renang Gaya Punggung (Backstroke) ~ Gaya punggung mulai dikenal sejak sekitar 1912. Posisi tubuh pada renang gaya punggung sangat menguntungkan, karena muka menghadap ke atas sehingga memudahkan untuk mengambil napas. Berikut beberapa koordinasi gerak renang gaya punggung.

Gerakan tungkai gaya punggung sama dengan gerakan tungkai gaya bebas, namun berbeda posisi tubuh. Perenang dapat melakukan latihan gerakan tungkai dengan telentang, kedua lengan di atas kepala sejajar dengan telinga. Adapun teknik gerakan tungkai pada gaya punggung adalah sebagai berikut.
  1. Tungkai digerakkan dari bawah ke atas.
  2. Saat tungkai digerakkan, lutut tidak keluar dari permukaan air.
  3. Saat melakukan tendangan, lutut diluruskan.
  4. Pada akhir tendangan, seluruh permukaan tungkai berada pada satu garis lurus dengan pinggul, perut, dan dada.
  5. Gerakan tungkai dilakukan seperti gerakan mencambuk.


Sumber pustaka : Praktis Belajar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan/ Eli Maryani, Jaja Suharja Husdarta; editor, Dadan Ahmad Sobardan.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Postingan Terkait:

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Latihan Dasar Renang Gaya Punggung (Back Stroke)



Bagikan:


Latihan renang gaya punggung [image by materiku86.blogspot.com], 
Latihan Dasar Renang Gaya Punggung (Back Stroke) ~ Gaya punggung (back stroke) adalah gaya berenang dengan posisi punggung menghadap ke permukaan air. Jadi posisi wajah adalah menghadap ke atas, perenang mudah dalam mengambil napas, tetapi tidak bisa melihat ke depan. Gaya berenang sama dengan gaya bebas, namun dilakukan dengan posisi tubuh telentang.

Agar dapat menguasai teknik-teknik dalam menggerakkan kaki selama berenang dengan gaya punggung elementer, dapat dilakukan latihan-latihan dasar berikut ini.
  1. Latihan ayunan kaki di darat.
  2. Latihan ayunan kaki dengan bersandar pada tepian kolam, tangan terbuka lebar.
  3. Latihan ayunan kaki dengan tekanan.
  4. Latihan ayunan kaki menggunakan papan pelampung.
Sumber pustaka : Penjasorkes/Joko Sumpeno, Dedy Joko Budi Santoso; editor, Joko Sumpeno, Dedy Joko Budi Santoso.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Postingan Terkait:

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Gerakan Kombinasi Tangan dan Kaki Dalam Gaya Punggung (Back Stroke)



Bagikan:


Renang gaya punggung (backstroke) [image by www.berenang.id],
Gerakan Kombinasi Tangan dan Kaki Dalam Gaya Punggung (Back Stroke) ~ Gaya punggung (back stroke) adalah gaya berenang dengan posisi punggung menghadap ke permukaan air. Jadi posisi wajah adalah menghadap ke atas, perenang mudah dalam mengambil napas, tetapi tidak bisa melihat ke depan. Gaya berenang sama dengan gaya bebas, namun dilakukan dengan posisi tubuh telentang.

Koordinasi yang baik antara gerakan tangan dan kaki memengaruhi besarnya daya dorong. Berikut ini langkahlangkah menggerakkan tangan dan kaki dalam berenang dengan gaya punggung elementer.
  • Dari posisi tubuh mengapung-telentang, maka dimulai gerakan pemulihan tangan, dengan ibu jari menyusuri sisi tubuh perenang. Bersamaan dengan itu, ayunkan tumit kaki ke bawah dengan pergelangan kaki ditekuk.
  • Ketika telapak tangan pada posisi setinggi bahu dan jari-jari lurus menghadap keluar, pergelangan kaki ditekuk dengan jari-jari juga lurus menghadap keluar.
  • Rentangkan tangan untuk mengayuh. Sementara itu, telapak kaki bergerak keluar, yang didahului oleh jari kaki.
  • Sementara tangan mulai mengayuh, telapak kaki bergerak keluar dan melakukan gerak memutar.
  • Ketika tangan berada di pertengahan kayuhan, pergelangan kaki ditekuk.
  • Tangan selesai melakukan kayuhan, pergelangan kaki diluruskan dan jari kaki dalam posisi berjinjit, serta kedua kaki menekan air diantaranya.
  • Meluncur di air dengan tubuh tetap dalam posisi lurus. Semakin sedikit dalam melakukan kesalahan, berarti semakin baik penguasaan teknik berenang dengan gaya punggung elementer.


Sumber pustaka : Penjasorkes/Joko Sumpeno, Dedy Joko Budi Santoso; editor, Joko Sumpeno, Dedy Joko Budi Santoso.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Postingan Terkait:

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Posisi Tubuh Dalam Renang Gaya Punggung (Back Stroke) | Edukasi Center



Bagikan:


Renang gaya punggung [image by inforenang.com], 
Posisi Tubuh Dalam Renang Gaya Punggung  (Back Stroke) ~ Gaya punggung (back stroke) adalah gaya berenang dengan posisi punggung menghadap ke permukaan air. Jadi posisi wajah adalah menghadap ke atas, perenang mudah dalam mengambil napas, tetapi tidak bisa melihat ke depan. Gaya berenang sama dengan gaya bebas, namun dilakukan dengan posisi tubuh telentang.

Posisi tubuh dalam renang gaya punggung adalah telentang dan mengapung di permukaan air. Berikut ini sikap tubuh yang dilakukan serta teknik meluncurkannya.
  1. Badan menghadap dinding kolam dengan kedua tangan berpegangan pada besi pegangan.
  2. Kedua kaki ditekuk dengan posisi telapak kaki menempel pada dinding kolam. Kedua lutut berada di antara kedua lengan.
  3. Melepaskan pegangan tangan terhadap tepi kolam, kemudian kepala dan badan diluruskan ke belakang. Gerakan tersebut dilakukan bersamaan dengan gerakan kaki yang mendorong dinding kolam sekuat mungkin. Akibatnya, tubuh perenang akan terdorong ke belakang. Inilah gerak meluncur.
  4. Posisi wajah tetap dijaga agar berada di atas permukaan air serta kedua lengan di samping badan.


Sumber pustaka : Penjasorkes/Joko Sumpeno, Dedy Joko Budi Santoso; editor, Joko Sumpeno, Dedy Joko Budi Santoso.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Postingan Terkait:

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Lebar dan Tinggi Mistar Gawang Pada Olahraga Futsal



Bagikan:


Ilustrasi permainan futsal [image by braling.com], 

Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim, yang masing-masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke gawang lawan, dengan memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain utama, setiap regu juga diizinkan memiliki pemain cadangan. (wikipedia)


Gawang pada permainan futsal secara bentuk hampir sama dengan gawang pada permainan sepak bola, akan tetapi jika diperhatikan lebih jelas lagi  maka terdapat beberapa perbedaan, salah satunya pada ukurannya. Ukuran gawang permainan futsal adalah sebagi berikut.

  1. Gawang terdiri atas dua buah tiang sejajar dalam posisi vertikal dengan jarak yang sama dari setiap sudut dan pada sisi atasnya dihubungkan dengan tiang horizontal.
  2. Gawang harus diletakkan tepat pada tengah-tengah garis gawang.
  3. Jarak kedua tiang vertikal adalah 3 meter dan jarak dari sisi bawah batangan atas ke dasar permukaan lapangan adalah 2 meter.
  4. Tiang vertikal dan tiang horizontal memiliki diameter 8 cm.
  5. Jaring gawang terbuat dari tali rami, goni, atau nilon, yang dikaitkan pada kedua tiang vertikal dan horizontal pada sisi belakang gawang.
  6. Kedalaman gawang adalah jarak dari ujung bagian dalam dari posisi gawang langsung ke arah sisi luar lapangan, minimal 80 cm pada bagian atas dan 100 cm pada bagian bawah.

Gawang harus diletakkan tepat pada tengah-tengah garis gawang. Tiang gawang dan mistar gawang harus terbuat dari bahan yang disetujui dan tidak boleh berbahaya. Jaring gawang terbuat dari tali rami, goni, atau nilon, atau dari bahan yang memadai. yang dikaitkan pada kedua tiang vertikal dan horizontal pada sisi belakang gawang.

Gawang tidak boleh mengganggu penjaga gawang. Disarankan agar semua gawang digunakan dalam kompetisi resmi yang diselenggarakan di bawah naungan FIFA atau konfederasi tidak menggunakan struktur asing apa pun yang dapat mencegah bola tidak masuk ke gawang.

Gawang harus mempunyai sistem stabilisasi yang mencegahnya terbalik. gawang tidak boleh dipasang ke tanah, tetapi harus memiliki beban yang cukup di bagian belakang untuk memungkinkan tiang gawang bergerak secara wajar tanpa membahayakan keselamatan para peserta.

Sumber rujukan :
  1. https://digitalhub.fifa.com/m/2db4520788a5dd8/original/Futsal-Laws-of-the-Game-2022-2023-EN.pdf (Hal 18-19)
  2. Praktis Belajar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan/ Eli Maryani, Jaja Suharja Husdarta.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Kondisi-Kondisi Untuk Mendapatkan Time-Out Dalam Pertandingan Futsal



Bagikan:


Ilustrasi permainan futsal [image by braling.com], 

Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim, yang masing-masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke gawang lawan, dengan memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain utama, setiap regu juga diizinkan memiliki pemain cadangan.


Pertandingan futsal berakhir dalam dua babak. Durasi setiap babak adalah 20 menit. Durasi dari salah satu babak dapat diperpanjang untuk menentukan pemenang jika terjadi “seri”. Tim diperbolehkan meminta time-out selama 1 menit dalam sebuah babak pertandingan. Kondisi-kondisi untuk mendapatkan time-out adalah sebagai berikut.

  1. Pelatih meminta untuk time-out selama 1 menit.
  2. Time-out akan diberikan pada tim yang sedang menguasai bola.
  3. Penjaga waktu mengizinkan untuk time-out ketika bola keluar dari permainan dengan menggunakan sebuah peluit atau tanda lain yang berbeda dengan tanda wasit pertama.
  4. Saat time-out pemain berada di lapangan. Jika menerima instruksi dari official maka dilakukan pada garis pembatas sejajar dengan lapangan. Hal tersebut dikarenakan official tidak boleh memasuki batas lapangan.
  5. Tim yang tidak meminta time-out pada babak pertama maka timnya akan tetap hanya mendapatkan satu kali time-out selama babak kedua.
Sumber pustaka : Praktis Belajar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan/ Eli Maryani, Jaja Suharja Husdarta.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Postingan Terkait:

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Kekuasaan dan Tanggung Jawab Wasit Pertama, Wasit Kedua, Wasit Ketiga dan Penjaga Waktu Dalam Futsal | Edukasi Center



Bagikan:


Ilustrasi permainan futsal [image by braling.com], 

Setiap permainan dipimpin oleh seorang wasit. Wasit dalam pertandingan futsal terdiri atas tiga orang dan satu penjaga waktu. Wasit memiliki kewenangan penuh untuk menegakkan peraturan permainan, sejak ia memasuki sampai meninggalkan lapangan permainan.


Kekuasaan dan tanggung jawab wasit pertama, antara lain sebagai berikut.
  1. Menegakkan peraturan permainan.
  2. Membuat dan memelihara catatan pertandingan untuk dipergunakan sebagai laporan pertandingan.
  3. Bertindak sebagai penjaga waktu, jika penjaga waktu tidak hadir.
  4. Menghentikan, menunda, atau mengakhiri pertandingan untuk setiap pelanggaran yang dilakukan pemain.
  5. Melakukan tindakan disiplin terhadap kesalahan pemain dalam bentuk peringatan dan sanksi pelanggaran.
  6. Memastikan tidak ada orang yang berhak untuk berada di dalam lapangan.
  7. Membiarkan permainan berlanjut sampai bola keluar, jika terdapat pemain yang mengalami luka ringan.
  8. Memastikan bola memenuhi persyaratan.
  9. Membiarkan permainan berlanjut ketika terjadi sebuah pelanggaran terhadap salah satu tim. Namun, tim yang pemainnya digelar berada pada posisi yang menguntungkan untuk mencetak gol. Namun, jika tidak menghasilkan gol, wasit harus memberikan hukuman terhadap tim yang melakukan pelanggaran yang terjadi sebelumnya.
Kekuasaan dan tanggung jawab wasit kedua, antara lain sebagai berikut.
  1. Wasit kedua berada di sisi lapangan yang berlawanan dari posisi wasit dan dilengkapi dengan peluit.
  2. Membantu wasit pertama untuk mengawasi pertandingan agar tetap berjalan sesuai dengan peraturan permainan.
  3. Menghentikan permainan jika terjadinya pelanggaran dari peraturan-peraturan.
  4. Memastikan bahwa penggantian pemain dilaksanakan dengan baik.
Kekuasaan dan tanggung jawab wasit ketiga, antara lain sebagai berikut.
  1. Membuat catatan atas pelanggaran akumulasi lima pertama yang dilakukan tim.
  2. Membuat catatan dari penghentian permainan dan memberikan alasannya.
  3. Membuat catatan pemain-pemain yang menciptakan gol.
  4. Mencatat nama dan nomor pemain yang mendapat peringatan dan dikeluarkan.
  5. Menyediakan segala informasi yang relevan dengan pemain.
Kekuasaan dan tanggung jawab penjaga waktu (time keeper), antara lain sebagai berikut.
  1. Memastikan bahwa durasi pertandingan sesuai ketentuan, yaitu dengan cara menjalankan chronometer saat pertandingan dimulai, memberhentikan waktu saat bola keluar lapangan, dan menghentikan waktu dengan hal-hal yang berhubungan dengan pelanggaran permainan.
  2. Memeriksa time-out.
  3. Memeriksa periode hukuman waktu efektif dua menit ketika pemain telah dikeluarkan.
  4. Mengindikasikan akhir dari separuh pertandingan pertama, kedua, akhir pertandingan, dan akhir periode waktu tambahan.
  5. Menyediakan dan menjaga sebuah catatan dari semua waktu sela (time-out) yang tersedia untuk setiap tim.
  6. Menyediakan catatan atas pelanggaran akumulasi kelima pertama yang dilakukan oleh setiap tim.
Sumber pustaka : Praktis Belajar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan/ Eli Maryani, Jaja Suharja Husdarta.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Postingan Terkait:

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Perlengkapan Para Pemain Futsal



Bagikan:


Ilustrasi permainan futsal [image by braling.com], 

Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim, yang masing-masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke gawang lawan, dengan memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain utama, setiap regu juga diizinkan memiliki pemain cadangan. (wikipedia)


Untuk keselamatan pemain, seorang pemain dilarang menggunakan perlengkapan atau sesuatu yang berbahaya, baik untuk dirinya maupun orang lain. Perlengkapan yang harus dipakai oleh setiap pemain adalah sebagai berikut.

  1. Seragam atau pakaian. Dalam setiap pertandingan seragam futsal memiliki nomor di bagian depan dan belakang. Nomornya dimulai dari 1 sampai 15. warna dari nomor harus berbeda dengan warna seragam.
  2. Celana pendek harus yang dapat menyerap keringat dan warnanya sama dengan warna dasar seragam.
  3. Kaus kaki.
  4. Pengaman kaki (shinguard). Seluruh bagian shinguard tertutup kaus kaki, terbuat dari bahan karet atau plastic, dan harus memberikan perlindungan yang cukup.
  5. Sepatu yang digunakan harus jenis sepatu yang diizinkan, yaitu sepatu kanvas atau terbuat dari kulit halus.
  6. Seragam yang digunakan penjaga gawang, boleh menggunakan celana panjang. Warna seragam yang digunakan harus dapat dibedakan dari pemain yang lainnya. Jika penjaga gawang menjadi pemain lapangan penjaga tersebut harus menggunakan seragam dengan nomor punggung pemain yang digantikannya.
Sumber pustaka : Praktis Belajar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan/ Eli Maryani, Jaja Suharja Husdarta.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Postingan Terkait:

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Lama atau Waktu dalam Pertandingan Futsal



Bagikan:


Ilustrasi permainan futsal [image by Dakta.com], 

Mengapa sekarang ini sudah banyak orang yang suka bermain futsal, salah satu penyebabnya yaitu olahraga futsal yang hampir sama dengan sepakbola tapi mempunyai lama pertandingan yang lebih singkat serta ukuran lapangan yang tidak terlalu lebar, disamping itu jumlah pemain juga hanya berjumlah 5 orang saja.


Sama halnya dengan ukuran lapangan serta ukuran bola, lama pertandingan juga sangat membedakan olahraga futsal dengan olahraga sepakbola, jika pada olahraga sepakbola waktu bermain normal 2 x 45 menit atau 90 menit maka pada olahraga futsal Lama normalnya 2x20 menit atau 40 menit saja, hanya setengah dari waktu bermain sepakbola.

Lama jedah atau istirahat 10 menit, sedangkan Lama perpanjangan waktu jika scor tetap sama 2x5 menit atau 10 menit (bila hasil masih imbang setelah 2x20 menit waktu normal). Ada adu penalti adu pinalti pada pertandingan futsal maksimal 5 gol jika jumlah gol kedua tim seri saat perpanjangan waktu selesai. Time-out hanya boleh 1 kali per tim per babak; tak ada dalam waktu tambahan, sedangkan Waktu pergantian babak maksimal 10 menit.

Postingan Terkait:

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya:

Ukuran Lapangan Futsal



Bagikan:


Ilustrasi permainan futsal [image by Dakta.com], 

Olahraga futsal hampir sama dengan olahraga sepak bola, hanya yang memebdakan dari kedua olahraga populer di dunia ini hanya pada jumlah pemain, ukuran lapangan, serta beberapa peraturan yang ada. Jika anda sering bermain futsal atau suka menonton pertandingan futsal pasti mengetahui perbedaan-perbedaan apa saja yang ada pada kedua olahraga ini.


Pada artikel ini kita akan membahas mengenai lapangan futsal standar yang dipakai pada pertandingan-pertandingan internasional. Pada pertandingan-pertandingan futsal internasional lapangan yang digunakan untuk bermain futsal merupakan lapangan yang rata dan tidak berlapiskan rumput (rumput asli atau rumput buatan) beda dengan kebanyakan lapangan futsal yang ada di Indonesia yang mempunyai lapangan yang berlapiskan rumput sintetis atau buatan.

Lapangan futsal berbentuk persegipanjang. Permukaan lapangan harus rata dan tidak licin. Lantai lapangan futsal biasanya dilapisi dengan rumput sintetis atau bagan dari kayu, tetapi hindari lapisan lapangan dari beton atau bata.

  • Untuk pertandingan non internasional, dimensinya sebagai berikut:
  • Panjang (garis sentuh): Minimal 25m Maksimal 42m
    Lebar (garis gawang): Minimal 16m Maksimal 25m
  • Untuk pertandingan internasional dimensinya sebagai berikut:
  • Panjang (garis sentuh): Minimal 38m Maksimal 42m
    Lebar (garis gawang): Minimal 20m Maksimal 25m

Lapangan ditandai dengan garis-garis yang berfungsi sebagai pembatas. Lebar seluruh garis di lapangan adalah 8 cm. Lapangan dibagi menjadi dua bagian pada bagian tengah lapangan. Titik tengah lapangan ditandai dengan sebuah titik. Titik tengah lapangan berada pada lingkaran tengah lapangan dengan radius 3 meter.

Daerah seperempat lingkaran di depan garis gawang memiliki radius 6 meter. Titik penalti berada 6 meter dari titik tengah garis gawang. Titik penalti kedua berada 10 meter dari titik tengah antara posisi tiang gawang vertikal.

Dua tanda tambahan, masing-masing pada jarak 5m ke kiri dan kanan tanda 10m, harus dibuat di lapangan untuk menunjukkan jarak minimum yang harus diperhatikan pemain ketika tendangan dilakukan dari tanda 10m. Ini adalah tanda lingkaran dengan radius masing-masing 4 cm.

Titik tendangan pojok memiliki radius 25 cm, di setiap sudut lapangan. Zona pergantian pemain terletak di separuh lapangan dengan jarak 5m dari garis tengah, dan panjangnya 5m.

Sumber rujukan:
https://digitalhub.fifa.com/m/2db4520788a5dd8/original/Futsal-Laws-of-the-Game-2022-2023-EN.pdf

Postingan Terkait:

Bagikan:


Materi Penjasorkes Lainnya: